klikberitasumut.com/Simalungun – Seperti kata pepatah “Bersih pangkal Sehat”, lingkungan dan perilaku bersih akan membawa seseorang pada gaya hidup yang sehat. Dalam rangka menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan nyaman bagi warga binaan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara mengadakan Penilaian kebersihan dan Kerapian kamar dan blok hunian WBP, Kamis (02/05).
Kegiatan penilaian kebersihan kamar dan blok hunian ini dilaksanakan oleh para pejabat structural Lapas Pematangsiantar bersama tenaga medis yang turun ke area blok hunian guna melakukan penilaian secara langsung. Pada saat penilaian tersebut berlangsung, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) diarahkan untuk melakukan kegiatan berjemur pagi sekaligus menjemur pakaian serta tilam tidur mereka. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk edukasi dalam menjaga pola hidup sehat, kebersihan diri dan kelengkapan pribadi serta untuk menghindari intervensi dalam segi penilaian.
Seluruh kamar hunian dari setiap blok turut serta dimasukkan dalam kegiatan penilaian. Tim penilai menyusuri satu per satu kamar hunian warga binaan, menilai keberihan tempat tidur, kamar mandi, tempat sampah, hingga kerapian lemari warga binaan. Tim penilai juga turut melakukan pengecekan kelayakan serta kelengkapan fasilitas kamar. Pada saat yang bersamaan, kegiatan ini juga dijadikan sebagai media tegur sapa petugas dengan warga binaan.
Kegiatan ini tentunya disambut baik oleh seluruh Warga Binaan yang dengan penuh semangat berlomba-lomba membersihan lingkungan Kamar Hunian mereka masing-masing. Menanggapi antusias Warga Binaan, Kalapas nantinya akan memberikan Apresiasi kepada para warga binaan yang kamar Huniannya bersih dan rapi pada tiap-tiap Blok. Sehingga dengan adanya rewards yang diberikan, dapat memotivasi warga binaan untuk menjaga budaya hidup bersih dan rapi.
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini, dapat mengedukasi warga binaan pentingnya menjaga kebersihan serta kerapian lingkungan hidup. Menjaga kebersihan diharapkan dapat menjadi budaya sekaligus keseharian bagi warga binaan. Dengan demikian kebiasaan-kebiasaan kecil seperti membuang sampah pada tempatanya, menjemur tilam, mengosongkan tempat sampah, serta kesadaran hidup bersih dan sehat lainnya dapat memberi pengaruh positive bagi sesama warga binaan, sehingga menjaga kebersihan serta kerapian bukan lagi tanggung jawab individu melainkan wujud aksi bersama. (red).